BBM Langka..??

Mister en Mistriss..
Beberapa hari ini ada pemandangan yang tidak biasa di Kota Bontang. Antrian BBM mengular, membanjiri SPBU-SPBU yang jumlahnya hanya 4 biji. Akibatnya jalan-jalan di sekitarnya jadi macet tak terkendali. Ane sendiri ogah kalo disuruh ngantri sepanjang itu. Mending ane beli eceran. Harganya memang agak mahal. Harga satu botol, yang isinya tidak ada 1 liter, dipatok Rp 8000. Padahal harga resminya Rp 6500. Saya pikir masih wajar, kecuali mereka jual Rp 10000...itu baru kurang ajar! Saya sendiri tidak akan bersedia ngantri panjang kalo dibandingkan dengan selisih harga. The point is...ini bukan masalah harga.

SPBU Akawi

Yang jadi pertanyaan sekarang adalah apa penyebab kekacauan ini? Pada umumnya, antrean BBM disebabkan karena kenaikan harga dan kelangkaan atau kurangnya pasokan dari Pertamina.
Kalo kenaikan harga, sepertinya tidak. Belum ada woro-woro dari pemerintah tentang kenaikan. Apakah karena kurangnya pasokan dari Pertamina? Hmm..Bontang adalah salah satu kota energi yang potensial di Indonesia. Konyol rasanya kalau kota ini sampai kekurangan bahan bakar. Gas alam, batubara dan minyak bumi melimpah di kota ini. Tapi kenapa masih ada antrian BBM?
Yang membuat saya prihatin lagi, ternyata di Kota Bontang hanya ada 4 SPBU. Pertama di Jl Jend Sudirman,Tanjung Laut. SPBU ini kecil dan menurut saya kurang layak. Para pengusaha itu sangat tega memperkerjakan karyawan dengan jumlah minim. Jadi kadang mereka harus bergantian melayani mobil dan motor karena pegawainya cuman satu. Akibatnya, antrian panjang tak terelakkan. Mana kalo siang hari SPBU itu panas dan berdebu. Satu lagi di SPBU Akawi. Di sini lumayan representatif. Karyawanpun cukup memadai. Tapi yang membikin saya malas untuk ngisi bensin di sini adalah ulah karyawan SPBU yang nakal. Jumlah yang dibayar berbeda dengan jumlah yang diisikan. Misal saya ngisi Rp 25000, hanya diisi 24600. Memang selisihnya tidak banyak. Tapi ini bukan nilai nominalnya. Ini kebiasaan buruk yang harus dihindari. Menurut saya, ini adalah satu perbuatan yang tidak jujur.
Satu lagi SPBU di Jl Brigjend Katamso. Di sini lumayan jujur dan representatif. Saya biasanya ngisi di sini. Dan yang terakhir SPBU di Jl KS Tubun, dekat stadion Lang-lang. Awalnya saya kira ini bukan SPBU karena tidak ada logo Pertamina nya. Barulah saya ngeh ketika ada beberapa orang antre di tempat ini. Sepertinya SPBU ini dikelola secara swadaya. Saya sendiri juga belum pernah isi di SPBU ini.
Masalah SPBU ini agak pelik. Karena bahan bakar adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat, mengingat hampir semua penduduk di negeri ini menggunakan kendaraan bermotor.
Saya hanya berharap, agar kekacauan ini segera berakhir. Tak peduli siapa presidennya, tak peduli kebijakan apa yang diambil, yang jelas sebagai masyarakat saya hanya kepengen tidak ribet. Masa ngisi bensin aja susah?
Ya, semoga saja.

0 Response to "BBM Langka..??"

Posting Komentar