10 Wanita Berpengaruh di Kisah Pewayangan Mahabharata - Part One
Mister en Mistriss..
Pada kesempatan ini, ane mo ngulik sedikit
tentang Kisah Mahabharata yang kesohor itu. Udah pada tau kan sinopsis
singkatnya? Intinya Mahabharata mengisahkan keserakahan para Kurawa dalam
perebutah tahta Hastinapura dari Pandawa, sehingga terjadilah sebuah perang
besar yang dinamakan Perang Bharatayuda. Kisah Mahabharata ini sudah mendunia.
Konon kisah ini ditulis oleh Bagawan Vyasa. Lalu, kisah inipun bertransformasi
menjadi banyak versi. Di tanah Jawa, kisah ini diadaptasi menjadi suatu kisah
pewayangan yang luhur. Dengan cerita yang hampir sama, Mahabharata menjadi
lebih bercitarasa Jawa daripada India. Bahkan kisah pewayangan ini digunakan
Wali Songo dalam mengembangkan agama Islam di Tanah Jawa. Kisah pewayangan
mengandung nilai-nilai moral yang amat bernilai. Itulah sebabnya mengapa
kisah-kisah pewayangan begitu popular di Tanah Jawa, bahkan di Indonesia. Ane
sendiri suka banget nonton wayang kulit. Waktu kecil dulu ane sering diajak
kakek ane nonton, dan pasti ane duduk dekat dalangnya sambil makan kacang
rebus. Ane sangat bangga dengan kesenian wayang kulit ini. Sangat bernilai seni
dan luhur. Sampai sekarang pun ane demen dengan hal-hal yang berbau wayang.
Nah, pada bagian ini..ane mau merangkum 10
Wanita Hebat dalam
Kisah pewayangan Jawa. Tokoh-tokoh ini membawa peran besar dalam kisah
pewayangan. Mereka bukan wanita-wanita lemah, cengeng dan manja. Tapi mereka
sanggup membawa perubahan besar dan pengaruh terhadap kehidupan selanjutnya.
Siapa saja mereka?
Mari kita simak..
1.
Dewi
Kunti
Dewi
Kunti adalah putri dari Raja Kuntiboja. Kemudian
ia menikah dengan Prabu Pandu, Raja Negara Hastina/Astina. Dari hasil
pernikahannya, ia mendapat tiga putra, yakni Yudhistira/Puntadewa, Bima dan
Arjuna. Selain itu, setelah suaminya mangkat, ia juga harus mengasuh dua anak
tirinya dari Dewi Madrim, istri Pandu yang kedua, yaitu Nakula-Sadewa. Selain
itu, karena kesalahannya merapal mantra, ia juga punya anak lain yaitu Adipati
Karna, yang kelak menjadi Raja di Awangga.
Peran Dewi Kunti di cerita pewayangan sangat besar,
karena ia telah melahirkan dan mendidik putra-putranya dengan budi pekerti dan
kebaikan-kebaikan. Selain itu posisinya juga sangat terhormat sebagai ratu di
Hastina. Ia mangkat moksa bersama Destrarastra dan Dewi Gandhari dalam sebuah
kebakaran di hutan.
2. Dewi Srikandhi
Dewi Srikandi adalah putri kedua Raja Drupada dari
Pancala. Dia adalah saudari dari Dewi Drupadi dan Arya Drestajumna. Ia mahir
dalam ilmu keprajuritan dan mahir dalam menggunakan panah. Srikandi belajar
ilmu memanah dari Arjuna, dan kemudian menjadi suaminya. Perannya penting,
terutama dalam perang Bharatayuda. Ia berhasil membunuh Resi Bisma. Karena Resi
Bisma bersumpah tidak akan melawan seorang perempuan, akibat kesalahannya di
masa lampau.
Akhir riwayat Dewi Srikandi dikisahkan ia tewas
terbunuh oleh Aswatama, saat Aswatama menyusup masuk perkemahan setelah
berakhirnya Perang Baratayuda.
3. Dewi Durgandini
Dewi Durgandini terlahir dengan bau amis pada
tubuhnya. Kemudian ia disembuhkan oleh Resi Palasara yang kemudian menjadi
suaminya. Dari hasil perkawinan tersebut, ia mendapat seorang putra yaitu
Abiyasa. Selain dengan Palasara, Durgandini juga menikah dengan Prabu Sentanu
dari Astina. Dari perkawinan ini, ia mendapat dua orang putra yaitu Citranggada
dan Wicitrawirya. Sayang, dua putranya mati dalam usia muda.
Peran Durgandini penting karena ialah yang menurukan
generasi berikutnya yaitu Kurawa dan Pandawa.
4. Dewi Gendari/Gandhari
Ia berasal dari kerajaan Gandhara dan diperistri oleh
Raja Destrarastra dari Astina. Demi kesetiaan pada suaminya yang buta, ia
menutup matanya dengan kain agar tidak bisa melihat. Ia melahirkan 99 orang
putra yang dikenal sebagai Kurawa dan seorang putri takni Dewi Dursilawati.
Karena sakit hati dan dendamnya pada Prabu Pandu, akhirnya berimbas pada sifat
anak-anaknya yang serakah dan kejam, sampai akhirnya memicu perang Bharatayuda.
Ia mati moksa bersama Kunti dan Destrarastra.
1. Dewi Sumbadra
Ia adalah putri dari raja Basudewa dari Mandura.
Kulitnya hitam dan cantik jelita. Ia diperistri oleh Arjuna, dan melahirkan
seorang putra yakni Abhimanyu. Kesetiaannya pada Arjuna sangat kuat. Ia juga
terkenal lembut, baik hati dan sopan. Ia selalu member semangat pada suaminya
yang tengah berlaga di medan perang. Akhir hayatnya tiba setelah perang
Bharatayudha berakhir.
0 Response to "10 Wanita Berpengaruh di Kisah Pewayangan Mahabharata - Part One"
Posting Komentar