War Horse : Kisah Persahabatan Kuda dengan Manusia
Mister en Mistriss..
Kali ini ane ingin mengulas sebuah film yang agak jadul, tapi menurut ane keren banget. Bahkan saking kerennya, film ini berhasil menguras air mata ane. Segitunya ya..? Yang jelas film ini bukan bergenre cinta menye-menye ala sinetron, atau romantika Romeo dan Juliet. Ini adalah sebuah kisah mengharukan tentang kuda dan manusia dengan setting sekitar Perang Dunia I.
Film ini disutradarai oleh Steven Spielberg, yang memang sudah gak diragukan lagi kapabilitasnya.
Ceritanya sendiri diawali dengan pemandangan indah di wilayah Devon, Inggris yang merupakan tempat tinggal seorang pemuda bernama Albert Naracott ( Jeremy Irvine ) bersama keluarganya. Albert sangat tertarik dengan sebuah kuda coklat yang akhirnya dibeli oleh ayahnya. Padahal teman-teman ayahnya menyarankan untuk tidak membeli kuda karena tidak bisa dipakai untuk membajak kebun lobak. Padahal pada saat itu, ladang lobak sedang dipertaruhkan. Jika keluarga Naracott tidak bisa membayar, maka lahan pertaniannya akan disita musim gugur mendatang. Akibatnya, kuda itu dipaksa untuk membajak ladang, walau sebenarnya tidak mampu. Ini merupakan adegan-adegan yang mengharukan ketika melihat kuda itu bersusah payah dan disiksa untuk membajak ladang. Melihat hal itu, Albert menjadi tidak tega dan berjanji akan melatih kuda coklat yang diberi nama Joey itu.
Tetapi malangnya, suatu malam badai datang dan merusak ladang keluarga Naracott. Mau tidak mau kuda coklat itu harus dijual. Kuda itu berpindah tangan kepada seorang perwira perang Inggris, Captain Nicholls. Perpisahan dua sahabat yang mengharukan. Sampai pada akhirnya, Captain Nicholls terbunuh di medan perang oleh kavaleri Jerman. Tetapi sebelum tewas, ia sempat mengirimkan surat kepada Albert tentang kehebatan kuda coklat itu. Hal itulah yang membuat Albert ingin menemukan kuda itu kembali di medan perang. Semua kuda-kuda berpindah tangan ke pihak Jerman. Disinilah Joey, si kuda coklat menemukan teman baru, seekor kuda hitam yang kua, Topthorn.. Pada saat itu, Joey dibawa kabur oleh 2 tentara Jerman yang depresi karena perang, Gunther dan Michel. Mereka bersaudara, dan berusaha kabur dari rombongan tentara Jerman. Sayangnya, tentara Jerman menemukan tempat persembunyiannya di sebuah kincir di wilayah Perancis. Kedua kakak beradik itu dihukum mati, sedangkan Joey dan Topthorn ditinggalkan begitu saja. Keesokan harinya, kedua kuda itu ditemukan oleh cucu perempuan pemilik kincir yang bernama Emilie. Gadis itu sangat gembira, hingga tiap hari ia bermain dan melatih kuda-kudanya. Emilie tinggal bersama kakeknya di perkebunan itu. Kebahagiaan mereka kandas, ketika tentara Jerman secara paksa merampas semua yang ada di perkebunan itu, termasuk kuda-kuda milik Emilie. Jerman menginvasi Perancis, dan merebut semua harta benda rakyat Perancis.
Joey dan Topthorn kembali dipelihara oleh tentara Jerman. Mereka dipaksa untuk menarik meriam-meriam raksasa ke atas bukit. Banyak kuda tewas karena kelelahan. Kaki mereka hancur karena menarik beban yang terlalu berat. Kuda yang lemah akan ditembak oleh majikannya. Untunglah, Joey dan Topthorn termasuk kuda yang tangguh dan kuat. Ia diselamatkan oleh seorang tentara Jerman.
Beberapa tahun kemudian, perang kembali berkecamuk antara Jerman-Inggris. Pada saat itu, Albert Naracott turut berperang membela Inggris. Perang yang berkecamuk membuat kuda-kuda lepas dan akhirnya berlari tak tentu arah. Joey berlari diantara tembakan dan meriam, sedangkan Topthorn mati kelelahan. Dan sayangnya pelarian Joey terhenti karena ia tersangkut kawat barikade yang berduri. Ia tidak bisa meloloskan diri dari tempat itu. Kawat itu terletak diantara benteng Jerman dan Inggris. Sebenarnya para tentara ingin menolong Joey, tetapi perang masih berkecamuk. Sampai pada akhirnya seorang tentara Inggris mengibarkan bendera putih dan berniat menolong Joey. Melihat itu, tentara Jerman tidak tinggal diam. Seorang tentara Jerman membawakan tang untuk membantu tentara Inggris mengeluarkan Joey dari jebakan kawat. Saya rasa ini cukup mengharukan, ketika melihat adegan perang yang terhenti gara-gara ada seekor kuda yang terjebak di tengah pertempuran. Saya tidak bisa membayangkan kalau perang itu terjadi di Indonesia. Bukan tidak mungkin, kuda malang itu sudah menjadi sate kuda keesokan harinya.
Sementara itu, mata Albert buta sementara karena terkena gas beracun. Sebenarnya ia punya firasat akan bertemu kudanya.
Joey terluka parah pada bagian kakinya, dan dokter menyarankan agar Joey ditembak mati untuk mengakhiri penderitannya. Berita tentang kuda malang itu terdengar di telinga Albert yang tengah dirawat karena matanya tidak bisa melihat. Ia punya firasat kalau kuda itu adalah kudanya yang bertahun-tahun ia cari. Segera ia datang ke TKP untuk memastikan. Ia mulai bersiul, dan kuda itu merespon. Bahkan walau Albert tak bisa melihat, ia bisa menyebutkan ciri-ciri Joey dengan tepat. Walaupun begitu, tidak serta merta kuda itu menjadi milik Albert. Joey harus dilelang, dan akhirnya Joey jatuh ke tangan kakek tua dengan harga yang sangat tinggi. Kakek itu adalah kakek Emilie yang ternyata sudah meninggal. Albert memohon agar kuda itu dikembalikan kepadanya, tetapi kakek Emilie menolak. Pada akhirnya, kakek Emilie luluh juga. Ia menyerahkan kuda itu kembali pada Albert.
Well, cerita yang sangat mengharukan. Film ini sangat recomended buat ditonton. Two thumbs up!
0 Response to "War Horse : Kisah Persahabatan Kuda dengan Manusia"
Posting Komentar